Portal Open Data PU: Keterbukaan Data Sebagai Nafas Hidup Birokrasi

Tab primer

Masukan & Bantuan
Portal Open Data PU

Di tengah hiruk-pikuk revolusi digital yang mengubah landscape pemerintahan global, data telah bertransformasi menjadi aset paling berharga dalam tata kelola pemerintahan modern. Tidak lagi sekadar kumpulan angka dan statistik yang terkubur dalam arsip-arsip birokrasi, data kini menjadi nafas hidup yang mengalirkan transparansi, akuntabilitas, dan inovasi ke dalam setiap sendi pemerintahan.

Landasan Konseptual: Menuju Ekosistem Data Terbuka

Konseptualisasi keterbukaan data pemerintah dikenal dengan Open Government Data (OGD) adalah aset data publik yang siap digunakan dalam format terbuka, dapat diakses, dan dapat terbaca oleh mesin, serta berdasarkan standar terbuka (Stuessy, 2022).

Membuka data kepada publik dapat berkontribusi pada transparansi pemerintah dalam beberapa cara, termasuk menciptakan jendela pandangan ke dalam pengambilan keputusan pemerintah (Matheus & Janssen, 2020), memungkinkan pengambilan kebijakan yang lebih efektif, dan meningkatkan kolaborasi dan keterlibatan antara pemerintah dan warga (Liva et al., 2020).

Spektrum Keterbukaan: Gradasi Menuju Transparansi

Open Data Characteristic

McKinsey (2014) mengidentifikasi karakteristik untuk memahami tingkat keterbukaan data melalui empat dimensi yang membentuk spektrum keterbukaan dari tertutup total hingga terbuka sepenuhnya. Spektrum ini memberikan kerangka evaluasi komprehensif untuk mengukur sejauh mana sebuah sistem data pemerintah telah mencapai standar keterbukaan internasional.

Konteks Indonesia dalam Ekosistem Global

Open Data Inventory 2024/2025

Indonesia menempati posisi strategis dalam ekosistem open data global. Berdasarkan Open Data Inventory (ODIN) 2024, Indonesia meraih peringkat ke-37 dari 198 negara dengan skor keseluruhan 74, terdiri dari skor cakupan data (coverage) sebesar 71 dan skor keterbukaan (openness) sebesar 76. Capaian ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-3 di kawasan Asia Tenggara dari 11 negara, menunjukkan posisi kompetitif yang solid di regional.

Kerangka Open, Useful and Re-usable Data (OURdata) Index

Dalam konteks global, keberhasilan implementasi kebijakan data terbuka dapat diukur melalui kerangka Open, Useful and Re-usable Data (OURdata) Index dari OECD (2025), yang mengevaluasi sejauh mana pemerintah mampu merancang kebijakan data terbuka yang efektif, melibatkan pemangku kepentingan dalam proses perumusan kebijakan, dan mempublikasikan dataset bernilai tinggi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.

Tiga pilar fundamental dalam OURdata Index memberikan gambaran mengenai kualitas implementasi open data.

  1. Pertama, pilar ketersediaan data (data availability) mengukur kemampuan pemerintah dalam merancang dan mengarahkan kebijakan data terbuka serta memastikan publikasi data yang bernilai tinggi.
  2. Kedua, pilar aksesibilitas data (data accessibility) mengevaluasi tingkat kemudahan akses terhadap data pemerintah melalui portal terbuka.
  3. Ketiga, pilar dukungan pemerintah untuk penggunaan kembali data (government support for data re-use) berfokus pada upaya pemerintah dalam mendorong pemanfaatan kembali data terbuka di seluruh lapisan masyarakat.

Portal Open Data PU: Implementasi Framework OURdata

Portal Open Data Kementerian PU lahir sebagai respon terhadap tuntutan transparansi di era digital, dikembangkan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) sebagai agen transformasi digital yang membuka jendela transparansi dalam pengelolaan infrastruktur nasional.

Neraca Kunjungan Portal Open Data PU

Eksistensi Portal Open Data PU merupakan aktualisasi dan manifestasi dari kerangka Open, Useful and Re-usable Data (OURdata) Index dari OECD, yang menilai tiga pilar fundamental:

  1. Ketersediaan Data (Data Availability)
    Portal PU berhasil merancang kebijakan data terbuka yang menyediakan dan mempublikasikan 102 dataset yang bernilai tinggi, terbukti dari keragaman kategori data yang tersedia yang terklasifikasi dari beberapa topik seperti konektivitas, ketahanan air, pemukiman, dan SDM konstruksi.
  2. Aksesibilitas Data (Data Accessibility)
    Tingkat kemudahan akses tercermin dari performa portal yang menunjukkan 169,101 pengunjung dalam periode Januari-Juli 2025, dengan lonjakan drastis dari 9,950 pengunjung pada Mei menjadi 87,491 pada Juli 2025 terjadi peningkatan hampir 9 kali lipat yang mencerminkan "growing appetite" masyarakat terhadap keterbukaan data. Komposisi pengunjung yang didominasi new users (84.23%) mengindikasikan keberhasilan portal dalam menjangkau audiens baru yang sebelumnya tidak memiliki akses terhadap data pemerintah. Diversitas sumber traffic dari Google (54.57%), Bing (3.77%), dan platform lainnya mendemonstrasikan bahwa akses Portal Open Data PU dapat diakses dengan mudah dari berbagai sumber.
  3. Dukungan Pemerintah untuk Penggunaan Kembali Data (government support for data re-use)
    Portal Open Data PU menyediakan data dalam empat format utama yang mendukung berbagai kebutuhan pengguna, yaitu format geojson, format HTML, format CSV, dan format JSON yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengolah data sesuai dengan kebutuhan teknis masing-masing. Tingkat pemanfaatan tercermin dari total aktivitas download yang mencapai 16.058 unduhan, yang terbagi menjadi 11.158 unduhan dataset dan 4.900 unduhan produk pada periode Januari – Juli 2025.

Implikasi Strategis: Menuju Tata Kelola Digital yang Berkelanjutan

Keberhasilan Portal Open Data PU dalam mengimplementasikan kerangka OURdata menunjukkan transformasi fundamental dalam paradigma tata kelola pemerintahan di Indonesia. Data tidak lagi dipandang sebagai aset yang perlu dijaga ketat dalam ruang tertutup birokrasi, melainkan sebagai sumber daya strategis yang harus diberdayakan untuk kepentingan publik yang lebih luas.
Pencapaian statistik yang menunjukkan pertumbuhan eksponensial pengunjung portal dan tingginya tingkat unduhan dataset mengindikasikan pergeseran budaya dari keterbukaan informasi yang bersifat pasif menuju keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengawasan dan pemanfaatan data pemerintah. Hal ini menjadi tonggak hadirnya ekosistem digital yang lebih matang, di mana transparansi tidak sekadar menjadi slogan politik, namun telah teraktualisasi dalam bentuk platform konkret yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Referensi
Chui, M., Farrell, D., & Jackson, K. (2014). How Government Can Promote Open Data And Help Unleash Over $3 Trillion In Economic Value. McKinsey & Company
Open Data Watch. (2024). Indonesia Open Data Inventory Profile Diambil 6 Agustus 2025, dari https://odin.opendatawatch.com/Report/countryProfileUpdated/odin-test.ak...
Liva, G., Codagnone, C., Misuraca, G., Gineikyte, V., & Barcevicius, E. (2020, September). Exploring digital government transformation: A literature review. In Proceedings of the 13th International Conference on Theory and Practice of Electronic Governance (pp. 502-509).
Matheus, R., & Janssen, M. (2020). A systematic literature study to unravel transparency enabled by open government data: The window theory. Public Performance & Management Review, 43(3), 503–534.
OECD. (2025). Government at a Glance 2025. OECD Publishing. https://doi.org/10.1787/0efd0bcd-en
Stuessy, M. M. (2022). The OPEN government data act: A primer. Washington, DC: Congressional Research Service.

Penulis
Supyandi, Ahmad Shohibuz Zakky Rosadi
PUSDATIN Kementerian PU